MANAJEMEN
DIRI
1.1 Pengertian
Manajemen Diri
Setiap orang mempunyai tujuan hidup.
Tujuan hidup setiap orang berbeda-beda. Karena mereka memiliki pemikiran yang
berbeda, dan juga keinginan yang berbeda dalam kehidupannya. Ada yang sangat
berambisi, biasa saja, dan ada pula yang hanya menjalani apa yang sudah di
takdirkan oleh sang pencipta. Tidak mudah menjalani tujuan hidup yang sudah
kita rencanakan, karena terkadang rencana yang sudah kita ingin jalankan
terbentur oleh kenyataan yang ada. Karena kita tidak mempunyai kuasa apapapun
untuk dapat menentukan apakah tujuan yang sudah kita tentukan itu dapat
berjalan dengan baik. Karena ada sang maha pencipta yang menentukan dan
mempunyai kuasa atas segala hal yang ada di dunia ini. Jika Tuhan sudah menentukan
tidak apakah kita dapat merubahnya. Oleh sebab itu kita hanya dapat berdoa agar
tujuan yang sudah kita rancang dapat berjalan sesuai rencana.
Perencanaan tujuan hidup yang baik tidak mudah. Karena kita
harus mampu konsisten dengan apa yang sudah kita rencanakan. Dan kita sudah
memikirkan baik dan buruknya terlebih dahulu.Merencanakan tujuan hidup yang
baik dengan cara manajemen diri.
Pengertian manajemen diri menurut beberapa ahli :
a.
Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner :
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya
yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
b.
Pengertian Manajemen Diri Menurut Mary Parker
Follet : Manajemen adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan
melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.
c.
Pengertian Manajemen Diri menurut George Robert
Terry: manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu
dengan menggunakan kegiatan orang lain yang terdiri dari tindakan-tindakan dengan
perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actuating), dan pengendalian (controlling).
Manajemen
diri adalah orang yang mampu untuk mengurus dirinya sendiri. Sedangkan
kemampuan untuk mengurus diri sendiri itu dilihat dari kemampuan untuk mengurus
wilayah diri yang paling bermasalah. Dan yang paling biasa bermasalah dalam
diri itu adalah hati. Oleh karena itu kita harus bisa Menata hati dan potensi
yang ada di dalam diri diperlukan kecerdasan. Saat ini seseorang berkarya tidak
cukup dengan kecerdasan rasional yaitu seseorang yang bekerja dengan rumus dan
logika kerja saja, atau dengan kecerdasan emosional (Goleman, 1996) agar merasa
gembira, dapat bekerjasama dengan orang lain, punya motivasi kerja,
bertanggungjawab dan life skill lainnya. Dan satu hal lain yaitu kecerdasan
spiritual agar seseorang merasa bermakna, berbakti dan mengabdi secara tulus,
luhur dan tanpa pamrih yang menjajahnya.
Jika diantara ketiganya kita
satukan untuk dapat manata diri, tidaklah mungkin semua yang sudah kita
rencanakan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan juga keinginan kita. Karena
dari ketiga kecerdasan tersebut saling mendukung dalam menata diri.Kesuksesan
dapat dilihat dari kesuksesan seseorang dalam memanajementkan dirinya sendiri.
Karena setelah dapat memanejementkan diri sendiri pasti orang itu akan dapat
memimpin.
1.2 Cara Memanage Diri / POAC
Seorang manajer merupakan orang yang melaksanakan fungsi
manajemen. Fungsi Manajemen adalah pencapaian tujuan dengan cara yang paling
efektif. Di dunia manajemen, dikenal fungsi manajemen yang diciptakan oleh
George R. Terry, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling,
disingkat POAC. Seorang manajer yang sukses, tak lepas dari strategi
menjalankan fungsi manajemen secara baik. Sebagai seorang manajer di Hattrick,
alangkah baiknya bila kita menerapkan pula fungsi manajemen yang dikonversikan
sesuai dengan bagaimana dunia Hattrick bekerja. Di sini, saya akan menjabarkan
fungsi manajemen POAC bila diterapkan di dunia Hattrick.
1.2.1 Planning (perencanaan)
Perencanaan merupakan susunan
langkah-langkah secara sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi
atau memecahkan masalah tertentu. Perencanaan juga diartikan sebagai upaya
memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan memperhatikan segala
keterbatasan guna mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Perencanaan
merupakan langkah awal dalam proses manajemen, karena dengan merencanakan
aktivitas organisasi kedepan, maka segala sumber daya dalam organisasi
difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi.
Dalam melaksanakan perencanaan ada
kegiatan yang harus dilakukan, yaitu melakukan prakiraan (rencana) kegiatan
organisasi dan penganggaran (budgeting). Prakiraan berfungsi untuk
menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan kedepan oleh organisasi
sebagai upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam melakukan prakiraan, haruslah
selalu memperhatikan tujuan organisasi, sumber daya organisasi dan juga
melakukan suatu analisis organisasi (bisa menggunakan SWOT) untuk mengetahui
potensi internal dan eksternal.
Ada beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam melakukan perencanaan, yakni harus Smart. Smart yaitu Specific artinya perencanaan
harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu
idealis. Measurable artinya
program kerja organisasi atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya. Achievable artinya
dapat dicapai. Jadi bukan hanya sekedar angan-angan dalam merencanakan dan
tidak dapat dilaksanakan. Realistic artinya
sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sulit. Time artinya
ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan, triwulan, semesteran atau
tahunan. Sehingga mudah dinilai dan dievaluasi.
1.2.2 Organizing
(pengorganisasian)
Pengorganisasian diartikan sebagai
kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam aktivitas
organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM yang dimiliki. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan keseluruhan proses memilih orang-orang
serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk menunjang tugas orang-orang
itu dalam organisasi, serta mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin
pencapaian tujuan program dan tujuan organisasi. Menurut George R. Terry, tugas
pengorganisasian adalah mengharmonisasikan kelompok orang yang berbeda,
mempertemukan macam-macam kepentingan dan memanfaatkan seluruh kemampuan
kesuatu arah tertentu.
Dalam pengorganisasian kegiatan yang
dilakukan yakni staffing (penempatan staf) dan pemaduan segala sumber
daya organisasi. Staffing sangat penting dalam pengorganisasian. Dengan
penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat dalam organisasi, maka
kelangsungan aktivitas organisasi tersebut akan terjamin. Fungsi pemimpin
disini adalah mampu menempatkan the right man in the right place.
Pemimpin harus mampu melihat potensi-potensi SDM yang berkualitas dan
bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas roda organisasi. Setelah
menempatkan orang yang tepat untuk tugas tertentu, maka perlu juga
mengkoordinasikan dan memadukan seluruh potensi SDM tersebut agar bekerja
secara sinergis untuk mencapai tujuan organisasi.
1.2.3 Actuating (penggerakan)
Perencanaan dan pengorganisasian
yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja organisasi
yang bertanggung jawab. Untuk itu maka semua Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada
harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Setiap
pelaku organisasi harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian
dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan. Inti dari Actuating adalah
menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai tujuan
organisasi.
1.2.4 Controlling (pengendalian/ pengawasan)
Controlling bukanlah hanya sekedar
mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas organisasi, namun juga
mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi. Dengan demikian apa
yang dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud
pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari controlling adalah
proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.
Agar pekerjaan berjalan sesuai
dengan tujuan organisasi dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan, baik
dalam bentuk pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang
memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini
dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik dalam tahap
perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut
dapat segera dilakukan antisipasi, koreksi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai
dengan situasi, kondisi dan perkembangan lingkungan sekitar organisasi.
1.3 Aspek Manajemen
Diri
Kemampuan manajemen diri yang
dimiliki oleh setiap individu berbeda, menurut Pedler dan Boydell dalam Rinanda
(2006) tingkat efektifitas individu dalam melakukan manajemen diri dipengaruhi
oleh sejauh mana individu mampu mempertahankan, memelihara, dan mengembangkan
empat aspek yang dimiliki oleh seorang yang memiliki manajemen diri yang baik
yaitu:
a. Kesehatan
Kondisi fisik dan psikis dapat
mempengaruhi seseorang dalam mengarahkan aktifitas kehidupan. Kesehatan fisik
menjadi modal utama untuk melakukan aktifitas, sedangkan kesehatan psikis
menciptakan kondisi mental yang stabil. Kondisi kesehatan individu yang baik
akan menciptakan keseimbangan dalam diri individu yang bersangkutan. Hal ini
akan mempermudah individu dalam melakukan manajemen diri.
b.
Ketrampilan atau keahlian
Ketrampilan yang dimiliki
menggambarkan kualitas individu, ada
berbagai macam ketrampilan yang dibutuhkan
dalam kehidupan. Seberapa jauh kesadaran individu tetang hal ini akan
menentukan seberapa jauh individu menyususn rencana untuk kehidupan.
c.
Aktivitas
Seberapa jauh individu mampu
menyelesaikan aktivitas hidup dengan baik, contoh kemampuan dalam membuat
keputusan dan mengambil inisiatif. Individu yang mampu mengembangkan aktivitas
hidup dengan baik adalah individu yang memiliki kepekaan terhadap berbagai
alternatif atau cara pandang dan memiliki imajinasi moral yang tinggi sehingga
keputusan-keputusan mempertimbangkan dua hal sekaligus yaitu: yang memberikan
manfaat baginya dan orang lain.
d.
Identitas
Seberapa jauh pengetahuan,
pemahaman, dan penilaian individu terhadap diri akan mempengaruhi cara individu
tersebut bertindak. Pengetahuan tentang identitas diri merupakan kunci
manajemen diri. Pemahaman dimulai dari tahap kesadaran individu akan kelebihan
dan kekurangan yang dimiliki. Selanjutnya individu menjadi kreatif dan dapat
mengelola sesuatu yang baik dalam diri dalam situasi dan tantangan yang baru.
1.4 Teknik dan
Strategi Manajemen Diri
Kanfer dalam Rinanda (2006)
menyebutkan beberapa teknik manajemen diri, yaitu :
a. Standar-setting
Menentukan sasaran, target tingkah
laku atau prestasi yang hendak dicapai merupakan langkah pertama dari manajemen
diri. Bila tujuan sudah ditetapkan, akan lebih mengarahkan seseorang pada
bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai.
b. Self
monitoring
Bentuk aplikasi dari teknik ini
antara lain dengan cara mencatat atau membuat grafik berdasarkan data yang ada
dalam diri individu sendiri.
c. Self
evaluation
Individu yang bersangkutan
mengevaluasi kembali perkembangan rencana kerjanya. Apakah targetnya tercapai
dan batas waktu terpenuhi? Apakah konsekuensi yang diterima setelah target
dicapai?
d. Self reinforcement
Teknik menghargai diri sendiri
secara positif, seperti memberi pernyataan secara verbal terhadap diri sendiri
untuk memberi penilaian atau penghargaan terhadap apa yang telah dicapai.
Ada beberapa strategi yang dapat
dilakukan supaya seseorang mampu memanajemen diri dengan baik. Strategi ini
terdiri dari tiga langkah seperti yang dikemukakan oleh Gie dalam Rinanda
(2006) :
a.
Motivasi diri
Pengertian motivasi diri adalah
dorongan psikologis yang berasal dari dalam diri yang merangsang seseorang sehingga
bersedia melakukan kegiatan supaya dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Motivasi yang berasal dari dalam diri akan lebih kuat dibandingkan motivasi
yang berasal dari luar.
b.
Pengorganisasian diri
Pengertian pengorganisasian diri
adalah melakukan pengaturan pikiran, energi, waktu, tempat, benda, dan sumber
daya lain dalam hidup dengan baik supaya semua menjadi tertib dan lancar.
c.
Pengendalian diri
Pengertian pengendalian diri adalah
tekad dan langkah untuk mengelola kemauan, memacu semangat, mengikis keseganan,
mengerahkan tenaga untuk melaksanakan apa yang harus dikerjakan dengan
sungguh-sungguh demi mencapai tujuan yang diharapkan.
1.5 Manfaat
Manajemen Diri
Kita dapat menciptakan realitas
kehidupan sesuai dengan misi dan tujuan hidup dengan menerapkan manajemen diri.
Penerapan manajemen diri yang baik dalam kehidupan akan membuat seseorang
menikamati proses perjalanan hidup dan mampu mencapai tujuan yang diharapkan.
Manfaat manajemen diri secara khusus yang dikemukakan oleh
Prijosaksono dalam Rinanda (2006) adalah:
1. Manajemen diri bermanfaat untuk
melepaskan stress, kecemasan, kemarahan, ketakutan, dendam, sakit hati.
2. Manajemen diri juga dapat
menghilangkan rasa sakit dan penyakit serta penyembuhan sendiri.
3. Manajemen diri yang baik akan dapat
meningkatkan kreativitas seseorang.
4. Masalah dapat dipecahkan dan
diselesaikan bila seseorang mampu melakukan manajemen diri.
5. Manajemen diri akan meningkatkan
citra diri dan rasa percaya diri seseorang.
6. Manajemen diri akan meningkatkan
kemampuan pembelajaran dan membantu seseorang mencapai prestasi.
Kesimpulan
Manajemen
diri sangat diperlukan dan juga sangat penting baik bagi mereka yang bekerja
dan berada di lingkungan profesional maupun dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Menurut James A.F.
Stoner : Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan
sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada dasarnya manajemen diri merupakan
pengendalian diri terhadap pikiran, ucapan, dan perbuatan yang dilakukan
sehingga mendorong pada penghindaran diri terhadap hal-hal yang
tidak baik dan di saat yang sama meningkatkan perbuatan yang baik
dan benar. Manajemen diri juga menuju pada konsistensi dan keselarasan pikiran,
ucapan dan perbuatan sehingga apa yang diucapkan dan diperbuat sama dan sejalan
dengan apayang dipikirkan. Integritas seperti inilah yang diharapkan akan
timbul dalam diri para praktisi manajemen diri. Kesuksesan dapat dilihat
dari kesuksesan seseorang dalam memanage dirinya sendiri. Karena setelah dapat
memenaj diri sendiri pasti orang itu akan dapat memimpin. Semua ini hanya
mungkin terjadi bila kita sudah mempunyai manajemen diri yang baik. Berhasil
tidaknya kita ditentukan oleh diri kita sendiri. Satu-satunya yang dapat
menolong kita adalah diri kita sendiri. Mari mulai saat ini mulailah untuk
memanage diri kita dengan baik.
Buy Man's Titanium Arrows - TITanium Arts
BalasHapusMAN's TITS are implant grade titanium earrings a high quality crystal clear silver titanium wedding ring ring that can be used for a variety titanium nipple jewelry of purposes. The material is a combination titanium road bike of silver, gold, sunscreen with titanium dioxide gold,